Begitu banyak rupa orang-orang yang menawan, begitupun dengan keanekaragaman hayati di luarangkasa yang juga berupa sangat menawan. Bunga yang tiba-tiba mekar dalam aura yang menyayat mata, mengaitkan tatapan pada kail-kail wujud yang terpampang. Perasaan hanyalah perkiraan antara ilusi optis dan grafik partikel yang membentang antara ujung kaki hingga ujung kepala. Sedangkan manusia yang menatap dengan sorot yang menelanjangi adalah makhluk hidup transparan. Dalam diri setiap wujud terpampang cermin yang akan membalikkan keinginan untuk menjadi sama atau sama sekali beda bagi sang penikmat visual.
Tidak berhasrat berarti tidak tahu mana yang harus diimajinasikan dan mana yang tidak. Apayang ada di hadapan adalah panjang pendeknya energi yang terangkai, berat ringannya massa yang tersusun. Manusia yang mencari isi untuk ia tanam dalam jiwanya pastinya akan selalu mempunyai hasrat akan pengetahuan. Seperti yang pernah saya bilang, pengetahuan adalah emas, pengetahuan adalah mutiara. Namun Tuhan membatasi emas dan mutiara ini bagi manusia dan makhlu-makhluk berderajat sejenis. Sebagai kreasi, kita harus tetap merangsang penyadap gelombang pengetahuan, agar kita tidak buta dan terlalu berat sehingga akan tenggelam dalam kenihilan yang sesal. Kendaraan menuju Tuhan adalah pengetahuan itu sendiri, meski dibatasi, kreasi memiliki sedikit energi pinjaman untuk mentransformasi rumus-rumus menjadi wujud realitas yang bisa dikonsumsi.
Bunga-bunga yang hilang akan kembali dan merangsang hasrat baru, membangkitkan keingintahuan baru, memberi vitamin pada mata dan menurunkan semangat belajar yang maksimal. Panen asa, panen rasian, panen buah pengetahuan, panen emas dan mutiara. Jangan kucilkan diri dalam tabung lem, menjadi lemah dalam genggaman asmara tempurung kosong. Bunga-bunga adalah energi yang cantik, bunga-bunga adalah emas dan mutiara, bunga-bunga adalah kendaraan. !!xx
Dykagalaktyka 